Gelombang serangan udara yang diluncurkan militer Israel di Gaza lebih dari dua minggu terakhir telah mengakibatkan setidaknya 4.385 warga sipil tak berdosa tewas dan melukai lebih dari 13.561 orang, menurut data dari United Nations Office for Coordination of Humanitarian Affairs pada 21 Oktober 2023. Jumlah korban tersebut masih terus bertambah. Sedikitnya 42% atau 164.756 unit rumah juga sudah dihancurkan atau dirusak oleh pemboman Israel, dan 1,4 juta jiwa penduduk Gaza sudah kehilangan tempat tinggal.

Otoritas Israel juga memblokade akses penduduk Gaza terhadap kebutuhan dasar seperti air, makanan, obat-obatan, internet, serta bahan bakar yang mengakibatkan pembangkit listrik di Gaza berhenti beroperasi. Lebih dari 2,2 juta orang yang tinggal di Jalur Gaza terancam sepenuhnya kehilangan akses listrik, air bersih dan layanan kesehatan. 

Otoritas Israel mengklaim bahwa gelombang serangan udara dan blokade kebutuhan dasar tersebut sebagai bentuk balasan atas serangan brutal Hamas pada Sabtu, 7 Oktober 2023 lalu. Namun, hal ini seharusnya tidak menjadi pembenaran untuk mengorbankan warga sipil yang tidak berdosa, terutama perempuan, anak-anak dan orang tua, di Jalur Gaza. 

Baik warga sipil Palestina dan Israel tidak seharusnya menjadi korban konfrontasi politik dan militer antara Israel dan Hamas. Mereka tidak seharusnya bertanggung jawab atas aksi kejam otoritas Israel dan Hamas.

Yang terjadi di Gaza saat ini adalah krisis kemanusiaan ekstrem. Greenpeace Indonesia, sebagai organisasi lingkungan yang tegas menyuarakan perdamaian dan kemanusiaan, menyatakan sikap sebagai berikut:

  1. Mengutuk keras serangan brutal dan tidak pandang bulu, serta pembunuhan massal warga sipil Palestina di Gaza oleh otoritas Israel sebagai bentuk balasan terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. 
  2. Mengutuk keras serangan brutal dan pembunuhan, serta penculikan yang dilakukan Hamas terhadap warga Israel pada 7 Oktober 2023. 
  3. Menuntut Pemerintah Israel untuk menghentikan blokade pasokan makanan, air, obat-obatan dan bahan bakar untuk penduduk Gaza.
  4. Greenpeace Indonesia mendesak Israel dan Hamas untuk segera melakukan gencatan senjata dan mendesak penetapan koridor kemanusiaan agar bantuan darurat dapat segera disalurkan ke warga Palestina di Gaza. 
  5. Greenpeace Indonesia juga mendesak pemulangan segera seluruh tawanan yang diculik Hamas, dan juga seluruh warga Palestina yang ditahan secara ilegal oleh Israel. 

Kontak Media:

Leonard Simanjuntak, Kepala Greenpeace Indonesia, +62 811-9696-217

Khalisah Khalid, Koordinator Kelompok Kerja Politik, +62 812-9040-0147

Rahma Shofiana, Juru Kampanye Media,  +62 8111 -461-674