Menanggapi pengumuman Unilever, John Sauven, Direktur Eksekutif Greenpeace Inggris, mengatakan:

Tahun 2010, Unilever pernah berkomitmen mengakhiri deforestasi sektor komoditas pada tahun 2020. Namun, Unilever gagal dan sekarang telah menendang target itu lebih jauh lagi hingga tahun 2023.

“Model bisnis Unilever didasarkan pada perusakan lingkungan. Pengumuman tersebut hanya untuk memperbaiki citra perusahaan tanpa rencana konkret untuk menghentikan kerugian yang ditimbulkan bisnisnya saat ini kepada manusia dan planet ini.”

“Unilever perlu berterus terang tentang posisinya yang krusial saat ini. Sebab pemerintah seperti Brasil dan Indonesia terus melucuti perlindungan yang sudah tidak memadai untuk lingkungan, manusia, dan satwa liar, di pihak siapakah ini? Bagaimana masyarakat adat yang hak-hak tanahnya dilanggar, hutan siapa yang dihancurkan demi ekspansi komoditas, siapa yang sekarat akibat kebakaran hutan dan Covid-19, lalu siapa yang diuntungkan dari pengumuman Unilever ini?”

“Perubahan iklim, keadilan sosial, dan hilangnya keanekaragaman hayati tidak beroperasi sesuai dengan jadwal bisnis perusahaan-perusahaan multinasional. Ini persoalan mendesak dan membutuhkan tindakan segera. “

Kontak:

Email [email protected]