Jakarta, 9 Juni 2020. Angin segar berhembus dari Korea Selatan, di mana Lotte Mart, salah satu jaringan supermarket terbesar di Korea Selatan, mengumumkan rencananya pada Senin, 8 Juni 2020, untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai sebesar 50% pada 2025, menjadikannya jaringan supermarket pertama di Asia yang membuat komitmen seperti itu.  

Pengumuman tersebut sebagai bagian dari rencana ambisius Lotte Mart yang bertujuan untuk menerapkan pedoman pengemasan ramah lingkungan untuk merek pribadinya, dan meluncurkan langkah-langkah baru untuk mencapai ‘nol kantong plastik’.

“Pengumuman Lotte Mart untuk mengurangi penggunaan plastik adalah langkah maju yang signifikan. Peritel lain di Korea Selatan harus mengikuti dan menggunakan rencana Lotte sebagai contoh untuk mengungkapkan target pengurangan plastik mereka. Selain itu, Lotte Mart juga memiliki puluhan toko di Vietnam dan Indonesia, dan harus menerapkan target pengurangan plastik ambisius yang sama di seluruh operasi global mereka,” kata Yiseo Kim, Jurukampanye Plastik Greenpeace Korea Selatan.

Greenpeace Korea Selatan menyambut baik pengumuman Lotte Mart yang merupakan langkah maju dalam mengatasi krisis polusi plastik. Sejak 2019, Greenpeace Korea Selatan mendesak raksasa supermarket di Korea Selatan, termasuk Lotte Mart, untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai di seluruh negeri.

Tahun 2019, Lotte Mart mencetak nilai terendah di antara perusahaan-perusahaan yang diperingkat dalam survei supermarket Greenpeace Korea Selatan dengan empat F, mengungkapkan kurangnya upaya peritel Korea Selatan untuk mengurangi jejak plastiknya. Pada bulan April, Greenpeace Korea Selatan memasang troli besar setinggi lima meter di depan toko Lotte Mart, menyerukan penghapusan kemasan plastik yang tidak perlu dan rencana segera untuk pengurangan plastik.

Selama beberapa tahun terakhir, Greenpeace telah berkampanye di Amerika Serikat, Inggris, Hong Kong, dan Taiwan untuk menuntut supermarket mengurangi kemasan plastik yang tidak perlu. Hasilnya, pada tahun 2018, Sainsbury mengumumkan pengurangan 50% dalam kemasan plastik pada tahun 2025 di Inggris, dan pada tahun 2019, supermarket AS Giant Eagle mengumumkan bahwa ia akan menghilangkan plastik sekali pakai pada tahun 2025. Karena tidak ada komitmen seperti itu di Asia sejauh ini, maka komitmen Lotte Mart sangat penting.

“Ini adalah tonggak utama dalam kampanye global untuk masa depan bebas plastik, dan supermarket lain di luar Korea Selatan dan Asia harus mengikuti jejak Lotte Mart. Kami menantikan rincian lebih lanjut tentang rencana pengurangan plastik Lotte Mart dan mendesak perusahaan untuk memprioritaskan sistem yang bebas kemasan dan dapat digunakan kembali (reusable),” ujar Kim.

Karena rencana aksi yang terperinci tidak disajikan selama pengumuman ini, Greenpeace Korea Selatan menyerukan sistem implementasi yang efektif untuk ditetapkan oleh Lotte Mart dalam waktu dekat untuk melaksanakan komitmennya.

Sementara itu Jurukampanye Urban Greenpeace Indonesia, Muharram Atha Rasyadi, mengungkapkan, “Upaya pengurangan plastik sekali pakai yang dilakukan oleh Lotte Mart di Korea Selatan, diharapkan juga berlaku di Indonesia, di mana jumlah gerai Lotte Mart di Tanah Air cukup banyak, sehingga bisa menjadi contoh bagi peritel lainnya. Peran serta supermarket bisa membantu tercapainya salah satu target Indonesia dalam National Plastic Action Partnership yakni mewujudkan Indonesia bebas sampah plastik pada 2040, dengan reduksi konsumsi plastik menjadi salah satu dari lima langkah dalam Skenario Perubahan Sistem. Untuk mencapai target tersebut perlu tindakan nyata dan ambisius dari para produsen juga peritel.”

Catatan:

Foto bisa dilihat di sini 

Kontak media:

Muharram Atha Rasyadi, Jurukampanye Urban Greenpeace Indonesia, [email protected], telp 0811-1714-083
Ester Meryana, Jurukampanye Media Greenpeace Indonesia, [email protected], telp 0811-1924-090
Seungmin Hong, Staf Komunikasi Greenpeace Korea Selatan, [email protected], +81 (0) 10 3507 3216