Mendorong Solusi Berkelanjutan yang Dipimpin Masyarakat untuk Masa Depan Tanpa Bahan Bakar Fosil

Glasgow, Skotlandia – 19 November 2021. Sebagai bagian dari kegiatan aliansi ‘Ummah untuk Bumi’ (Ummah for Earth) selama KTT Perubahan Iklim PBB (COP26) yang baru saja usai di Glasgow, Greenpeace Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA) mengumumkan peluncuran inisiatif baru yang bertujuan untuk mengurangi jejak karbon masjid dan bangunan komunitas lainnya di seluruh dunia, sebagai pengakuan bahwa iman keagamaan juga bisa memiliki andil besar dalam mengurangi dampak krisis iklim, dan potensinya untuk menginspirasi masa depan alternatif yang sepenuhnya bebas dari bahan bakar fosil.

Inisiatif Masjid Hijau bertujuan untuk memperluas contoh-contoh yang telah ditetapkan oleh berbagai masjid di seluruh dunia, termasuk Masjid Pusat Glasgow di Skotlandia, di mana panel tenaga surya saat ini sedang dipasang berkat dukungan dari Islamic Relief – anggota aliansi Ummah for Earth, serta Masjid Istiqlal di Jakarta, Indonesia, yang tahun lalu juga sudah beralih ke sistem energi surya secara parsial.

Inisiatif ini diluncurkan dengan laporan teknis terperinci yang menganalisis potensi penghematan karbon yang dapat dilakukan dengan memasang panel surya di sepuluh lokasi utama di seluruh dunia, serta potensi dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan yang dapat dihasilkan sistem ini di setiap komunitas. 

Secara total, pemasangan sistem panel surya yang diusulkan di sepuluh lokasi akan menghasilkan sekitar 22,3 GWh, dan mengurangi 12.025 ton emisi CO2 per tahun. Setara dengan pengurangan konsumsi lebih dari 5 juta liter bensin, pengurangan 2.203 kendaraan ringan di jalan, atau pelestarian 1.107 hektar hutan. Selain itu, pemasangan panel surya yang diusulkan akan menciptakan antara 93 hingga 153 pekerjaan baru dalam komunitas lokal di sekitar masjid.

Sepuluh masjid yang termasuk dalam penelitian ini adalah (diurutkan berdasarkan abjad):

Masjid Al Azhar – Kairo, Mesir

Masjid Al Haram – Mekah, Kerajaan Arab Saudi

Masjid Al Hassan II – Casablanca, Maroko

Masjid Al Nabawi – Madinah, Kerajaan Arab Saudi

Masjid Pusat Glasgow – Glasgow, Skotlandia

Masjid Agung Jamia – Lahore, Pakistan

Masjid Agung Aljir – Aljir, Aljazair

Masjid Istiqlal – Jakarta, Indonesia

Masjid Nizamiye – Johannesburg, Afrika Selatan

Masjid Umayyah – Damaskus, Suriah

Inisiatif ini akan disuarakan secara luas lewat saluran media sosial Greenpeace dan aliansi Ummah for Earth, untuk mengundang orang-orang untuk mengambil bagian dari dalam komunitas mereka, bekerja sama untuk menganalisis biaya-manfaat dari pemasangan panel surya di tempat ibadah masing-masing – sejalan dengan apa yang dilakukan dalam laporan, dengan tujuan akhir memberdayakan umat dalam mengimplementasikan energi bersih dan terbarukan.

Nouhad Awwad, Jurukampanye Ummah for Earth di Greenpeace Timur Tengah dan Afrika Utara, mengatakan, “Inisiatif ini merupakan bentuk kesaksian dari ambisi umat untuk menjadi bagian dari solusi iklim, dan pesan kepada para pemimpin yang mewakili negara-negara dari dunia Muslim bahwa mereka harus setia pada ambisinya dan mendorong keras untuk dunia yang bebas bahan bakar fosil.”

“Sementara kami terus menuntut kebijakan yang memberikan keadilan iklim, kami harus mengambil inisiatif dan menetapkan solusi yang mampu kami terapkan sendiri, seperti yang dilakukan di Masjid Pusat Glasgow.”

Tufail Hussein, Direktur Islamic Relief Inggris, mengatakan, “Perubahan iklim sudah mendatangkan malapetaka. Tim kami melihat secara langsung kesengsaraan manusia yang disebabkannya dalam skala massal – jutaan orang kehilangan tempat tinggal, jutaan lainnya berada di ambang kelaparan karena gagal panen. Dengan 80 persen dari dunia menganut suatu keyakinan, sangat penting bagi para pemimpin agama untuk mengambil sikap menentang penjarahan planet kita.”

“Kami berharap ini memicu efek domino bagi berbagai tempat ibadah untuk mengurangi emisi mereka dan bertindak sebagai mercusuar dalam memerangi perubahan iklim.”

***

Laporan lengkap bisa dibaca di sini

Tentang Ummah4Earth:

Proyek U4E bertujuan untuk berkontribusi pada gerakan iklim di antara umat Islam di seluruh dunia dengan membangun nilai-nilai Islam untuk mengatasi kerentanan umat Islam dan dampak iklim. Proyek ini berusaha untuk menunjukkan bagaimana budaya dan nilai-nilai Muslim merupakan cahaya penuntun yang penting untuk masa depan yang lebih berkelanjutan, sambil memperkuat suara pemuda Muslim dalam percakapan global seputar iklim. Proyek U4E berfungsi sebagai platform bagi umat Muslim dan pemuda Muslim khususnya untuk menjadi warga aktif yang bekerja untuk komunitas mereka dan kebaikan planet ini. U4E juga berupaya untuk bekerja sama dengan pemberi pengaruh utama, tokoh agama, dan pemimpin pemikiran yang dapat berkontribusi pada pola pikir yang memprioritaskan iklim sebagai masalah global yang mendesak.