Jakarta, 15 September 2018. Melalui kegiatan bersih-bersih pantai, Greenpeace Indonesia bersama dengan komunitas lokal serta komunitas yang tergabung dalam gerakan global #breakfreefromplastic [1] mengajak masyarakat untuk melihat sendiri ‘sumbangsih’ para produsen yang menggunakan kemasan plastik sekali pakai terhadap lingkungan sekitar. Memanfaatkan momen World Cleanup Day, kegiatan bersih-bersih sampah plastik dilakukan di sejumlah kota.

Hari ini, kegiatan dilakukan di Pantai Kuk Cituis (atau Pantai Mencari Jodoh) – Tangerang, Banten dan Pantai Pandansari – Bantul, Yogyakarta. Hari Minggu besok (16 September), kegiatan serupa akan diselenggarakan di Bali, dan menyusul beberapa kota lainnya.

Aksi di beberapa kota ini bukan hanya bersih-bersih semata. “Setelah kegiatan bersih-bersih, kami memilah sampah plastik berdasarkan mereknya atau melakukan audit merek,” ujar Muharram Atha Rasyadi, Jurukampanye Urban Greenpeace Indonesia. “Audit merek dilakukan untuk melihat perusahaan-perusahaan mana saja yang seharusnya bertanggung jawab atas sampah mereka,” lanjutnya.

Masyarakat mengonsumsi plastik sekali pakai karena adanya suplai yang masif dari para produsen seperti produk-produk kebutuhan sehari-hari (fast moving consumer good). Dengan gencarnya suplai dari perusahaan, maka volume sampah plastik pun menjadi tak terbendung. Perlu dicatat, hanya 9% saja sampah plastik yang dapat didaur ulang, 12% dibakar dan 79% berakhir begitu saja di tempat pembuangan akhir dan lingkungan sekitar [2]. Dari daratan, sampah plastik tersebut pun akhirnya berlabuh di laut lewat beberapa jalan, dan akhirnya mengancam ekosistem laut di mana 94% sampah plastik akhirnya mengendap di dasar laut [3].

“Korporasi tidak dapat ‘mencuci tangan’ mereka dari krisis polusi plastik dan menyalahkan masyarakat sepanjang waktu. Audit merek kami memperjelas perusahaan mana yang terutama bertanggung jawab atas proliferasi sampah plastik yang mencemarkan alam dan membunuh lautan kita. Jejak merek mereka memberikan bukti yang tak terbantahkan tentang kebenaran ini,” ucap Von Hernandez, Koordinator Global #breakfreefromplastic.

Catatan:

[1] Gerakan #breakfreefromplastic, yang diinisiasi dari Juli 2016 dan dideklarasikan sejak September 2016, merupakan sebuah gerakan global dengan target masa depan bebas polusi plastik. Keanggotaan gerakan ini hampir 1.300 grup di seluruh dunia. https://www.breakfreefromplastic.org/
[2] http://advances.sciencemag.org/content/3/7/e1700782.full
[3] http://www.eunomia.co.uk/reports-tools/plastics-in-the-marine-environment/

Link foto dan video: https://media.greenpeace.org/collection/27MZIFJWQ8I48

Kontak media:

  • Muharram Atha Rasyadi, Jurukampanye Urban Greenpeace Indonesia, [email protected], telp 0811-1714-083
  • Ester Meryana, Jurukampanye Media Greenpeace Indonesia, [email protected], telp 0811-1924-090