Jakarta, 23 April 2018. Setelah hampir dua bulan berlayar dari Indonesia bagian timur, kapal legendaris Greenpeace Rainbow Warrior akhirnya tiba di ibukota Jakarta. Pelayaran yang mengusung tema “Jelajah Harmoni Nusantara” ini sebelumnya melakukan kampanye penyelamatan hutan dan laut di Papua, kemudian berlabuh di Bali menyuarakan dukungan bagi energi terbarukan, penolakan reklamasi Teluk Benoa, hingga pengelolaan sampah plastik.

Kehadiran Rainbow Warrior di Jakarta kali ini untuk mendorong pemerintah agar segera mengatasi permasalahan lingkungan perkotaan secara tuntas. Jakarta memiliki segudang persoalan lingkungan, mulai dari polusi udara yang bersumber dari industri, kendaraan bermotor, bahkan pembangkit listrik batu bara, hingga timbunan sampah yang tidak terkontrol.

Tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap energi fosil seperti minyak, gas, dan batu bara semakin memperburuk pencemaran polusi udara di ibukota negara. ”Sebagai kota pusat pemerintahan dan ibukota negara, Jakarta seharusnya bisa menjadi contoh bagi daerah lainnya di Tanah Air dalam melawan perubahan iklim, dengan mulai beralih ke energi terbarukan,” kata Hindun Mulaika, Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia.

“Masalah polusi udara di Jakarta membutuhkan kebijakan maupun strategi yang terukur dan solutif. Ini dapat dimulai dengan penguatan standar kualitas udara, pengawasan kualitas udara secara rutin dan menetapkan target pengurangan sumber polusi. Di sektor transportasi, meningkatkan fasilitas transportasi masal bertenaga listrik harus menjadi prioritas,” ujar Hindun.

Berbagai negara di dunia saat ini telah beralih kepada pemanfaatan energi terbarukan. Telah lebih dari 100 kota di seluruh dunia saat ini yang telah menggunakan minimal 70% sumber energinya berasal dari energi terbarukan. Ini adalah gerakan besar, tercatat lebih dari 7,400  walikota-walikota di dunia bersepakat untuk melawan perubahan iklim dengan memperbaiki regulasi di sektor energi mereka.

Greenpeace berharap adanya kerjasama baik antara pemerintah dan masyarakat Jakarta untuk mulai beralih ke energi terbarukan. Penggunaan panel surya atap adalah potensi energi terbarukan yang paling efektif diterapkan di perkotaan padat penduduk seperti Jakarta.

Apabila ini menjadi sebuah gerakan masyarakat Jakarta yang besar, Jakarta juga akan mendapatkan keuntungan berlapis. Keuntungan tersebut antara lain bertumbuhnya industri, bisnis dan investasi di sektor ini, yang akan menghasilkan penyerapan tenaga kerja hijau serta dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Program ini tentu saja membutuhkan  dukungan skema finansial, yang perlu dimulai oleh pemerintah daerah, dan kemudian harus didukung pula oleh sektor perbankan,” lanjut Hindun. “Pengembangan panel surya atap ini dapat menjadi sumbangsih tiap individu maupun keluarga untuk mengatasi perubahan iklim dan menghilangkan polusi dari udara kita,” tutup Hindun.

Kontak Media:
Hindun Mulaika, Jurukampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia, telp 0811-8407-117, [email protected]
Rahma Shofiana, Jurukampanye Media Greenpeace Indonesia, telp 0811-1 461-674 [email protected]