Pengunjung menaruh harapan mereka dalam Jakarta Future Mobility di Goethe Institut, Jakarta tahun 2022.

Siapa yang masih terjebak kemacetan Jakarta pagi ini? Tenang, kamu tidak sendiri.

Tantangan transportasi Jakarta sampai saat ini masih menjadi sebuah kesulitan yang belum terurai. Kemacetan masih terjadi dimana-mana, membuat Jakarta menjadi salah satu kota termacet di dunia. Tidak hanya itu, transportasi juga masih menjadi salah satu sektor penyumbang terbesar emisi karbon dioksida di kota ini. Tantangan lain juga terdapat pada penyediaan akses transportasi berkelanjutan yang inklusif secara ekonomi, atau murah. 

Tidak hanya itu, layanan transportasi umum juga masih belum menjangkau seluruh sudut wilayah Kota Jakarta. Tidak meratanya akses ke layanan transportasi umum tersebut menjadi sebuah hambatan. Selain biaya untuk transportasi yang kurang terintegrasi tersebut, riset dari Harian Kompas tahun 2022 menunjukkan perlu mengeluarkan biaya tambahan yang relatif mahal untuk menuju halte ataupun stasiun. 

Hal tersebut juga ditemukan pada laporan penelitian dari Greenpeace Indonesia dan RDI (2022) yang menunjukkan bahwa terdapat sekitar 6% responden pengguna transportasi publik yang melaporkan bahwa biaya yang dikeluarkan cukup mahal. Hal ini bisa diindikasikan dengan masih kurang terintegrasinya transportasi publik sehingga penggunanya masih perlu untuk menyambung perjalanannya dengan moda-moda transportasi yang cukup mahal, yakni taksi online (motor/mobil).

Permasalahan selanjutnya juga terdapat pada ketergantungan pada kendaraan pribadi, utamanya motor. Pada penelitian yang sama, para pengguna kendaraan pribadi tersebut melaporkan murahnya biaya perjalanan yang dikeluarkan. Padahal di sisi lain, untuk mengurangi emisi dari sektor transportasi ini diperlukan pengurangan jumlah pengguna kendaraan pribadi secara sangat signifikan. Rendahnya biaya perjalanan ini bisa menjadi salah satu tantangan besar untuk mengupayakan hal tersebut.

Hal ini perlu untuk menjadi evaluasi bagi para penyedia transportasi. Transportasi publik yang tidak hanya murah namun juga terintegrasi. Kenyamanan dan ketepatan waktu juga perlu untuk ditingkatkan, beserta dengan efisiensi perjalanan. Hal ini perlu untuk didukung juga dengan fasilitas untuk para penglaju dan pejalan kaki agar bisa merasa nyaman baik saat harus transit maupun saat menuju/mencapai tujuan mereka.

Kompleksitas kebutuhan-kebutuhan yang harus dilakukan dalam mengurai permasalahan ini, telah dikaji oleh Greenpeace dan RDI (2022) dalam penelitian bertajuk “Transformasi Transportasi Jakarta”. Berdasarkan pada kajian transformasi yang diperlukan untuk mengurangi emisi dari sektor ini secara signifikan hingga mendekati nol, rekomendasi-rekomendasi bagi seluruh aktor di bidang transportasi ini sudah coba dituangkan dalam laporan.

Penelitian ini sudah tersedia dalam versi lengkap (Full Report) dan ringkasnya (Policy Brief), serta dalam Bahasa Indonesia dan English. Kamu bisa turut bergabung pada upaya menavigasi dilema transformasi transportasi Jakarta ini dengan membaca dan membagikan laporan-laporan tersebut.

Baca selengkapnya di:

Laporan Transformasi Transportasi Jakarta_Bahasa

Policy Brief Transformasi Transportasi Jakarta_Bahasa

Full Report Jakarta Transportation Transformation_ENG

Policy Brief Jakarta Transportation Transformation_ENG

Rizkiana Sidqi adalah peneliti untuk kampanye Urban Justice-Jakarta Reborn.