Mengawali pagi yang cerah pada tanggal 30 Juli 2023, suasana di jalanan ibu kota terasa berbeda dari biasanya. Tidak seperti kemacetan lalu lintas yang biasa menguasai kota besar, kali ini ada satu aksi gemuruh yang menarik perhatian: Pawai Bebas Plastik. Ratusan warga dari berbagai kalangan dan latar belakang, bergabung dalam kebersamaan untuk menyuarakan tiga tuntutan penting demi masa depan yang lebih hijau.

Diketahui, sepanjang tahun 2022, ada 69 juta ton sampah di Indonesia, di mana 18,2 persen atau 12,5 juta ton adalah sampah plastik. Dalam hal ini, jumlahnya terus naik secara eksponensial sejak 1995.

Hundreds of people join A Plastic Free 2023 march in Jakarta. Greenpeace Indonesia joins with dozens NGOs and communities hold the fifth Plastic Free campaigns to stop single usage plastic.

Masyarakat yang sadar akan kepedulian lingkungan dari berbagai kalangan berkumpul di jalanan untuk menyuarakan tiga tuntutan penting mereka. Pertama, menuntut pemerintah untuk melarang penggunaan plastik sekali pakai. Tuntutan ini menyatakan perang terhadap plastik sekali pakai yang menjadi bencana bagi lingkungan kita. Dari kantong kresek dan produk dengan kemasan plastik sekali pakai (saset) yang menggunung di tempat pembuangan akhir hingga sedotan plastik yang mengintai di laut. Jadi, sudah saatnya pemerintah berani mengatakan “selamat tinggal” kepada plastik sekali pakai.

Tuntutan kedua, mendorong pemerintah untuk memperbaiki sistem tata kelola sampah.Kita butuh aksi nyata dan berani dari pemerintah untuk melarang penggunaan plastik sekali pakai. Serius deh, pemerintah seharusnya lebih peduli sama bumi kita ketimbang urusan-urusan yang hanya menguntungkan beberapa individu saja. Jadi, mari kita bayangkan sebuah dunia di mana plastik sekali pakai hanya tinggal kenangan masa lalu. Bukan kah itu akan menyenangkan?

Tuntutan ketiga adalah mendorong produsen dan pelaku usaha untuk bertanggung jawab atas sampah pasca konsumsi. Mungkin masih ada yang berpikir, “Ah, tanggung jawab produsen mah urusan bisnis mereka, apa urusan kita?” Tapi teman-teman, saatnya kita sadar bahwa plastik ini adalah momok menakutkan bagi bumi kita. Produsen plastik sekali pakai untuk produk rumah tangga, harusnya mengurangi dan bertanggung jawab atas dampak lingkungan dari produk-produk mereka yang seringkali susah banget terurai di alam bebas. Ayo, berhenti sembunyi di balik tumpukan plastik dan tanggunglah konsekuensinya!

Pemerintah Harus Segera Ambil Sikap Tegas dalam Perjuangan Bebas Plastik Sekali Pakai

Tak dapat dipungkiri, pawai ini melambangkan rasa muak dan kekecewaan warga terhadap pemerintah yang masih terkesan lalai dalam menangani masalah plastik. Ditambah, melihat bagaimana beberapa pejabat yang dipercaya untuk menjaga bumi ini, lebih sibuk menghadiri pesta mewah daripada menjalankan komitmen nyata untuk masa depan yang lebih baik. Padahal, sudah jelas sampah plastik tak akan bisa hilang begitu saja dengan cara diabaikan.

Hundreds of people join A Plastic Free 2023 march in Jakarta. Greenpeace Indonesia joins with dozens NGOs and communities hold the fifth Plastic Free campaigns to stop single usage plastic.

Pawai Bebas Plastik adalah bab baru dalam kisah perjuangan kita melawan bahaya plastik. Sebuah bab yang mengisahkan bagaimana ribuan hati bersatu dalam semangat hijau, berjalan menyusuri jalan, menyuarakan tuntutan untuk masa depan yang bebas dari plastik sekali pakai. Bab ini akan menjadi bagian dari warisan perjuangan lingkungan kita, dan kalian, teman-teman, adalah pahlawan-pahlawan dalam halaman-halaman tersebut.

Namun, kisah ini masih panjang, dan masih banyak halaman yang menunggu untuk diisi dengan langkah-langkah berani dan keputusan-keputusan bijaksana. Pemerintah yang lalai dalam menangani plastik mungkin tidak akan berubah dalam semalam. Tapi mari kita berjanji pada diri kita sendiri, bahwa kita tidak akan berhenti memperjuangkan masa depan yang lebih cerah untuk generasi mendatang.

Jadi, mari kita bergerak bersama-sama! Mulai dari memilih alternatif ramah lingkungan ketika berbelanja, menuntut lebih banyak pilihan produk ramah lingkungan di pasar, dan mendukung terwujudnya sistem guna ulang dan isi ulang oleh produsen. Kita bisa menjadi bagian dari solusi untuk mengatasi krisis plastik yang melanda negeri kita.

Kita berdaya untuk merubah, kita berdaya untuk melindungi bumi ini. Mari bersatu dan bersama-sama menuju bumi tanpa lautan plastik! Dukung perjanjian plastik global, di sini.

Sherina Redjo adalah Content Writer di Greenpeace Indonesia