Di mana ada pengeboran, di situlah terjadi tumpahan minyak

Ketergantungan kita kepada minyak bumi memicu perubahan iklim, dan menghabiskan biaya yang besar. Rekam jejak industri minyak dunia juga menunjukkan bahwa kebocoran dan tumpahan minyak bumi merupakan hal yang tak terhindarkan ketika minyak bumi dibor. Inilah beberapa contoh kegagalan proyek minyak bumi yang terjadi di belahan dunia:

  1. Filipina
Greenpeace team is in Oriental Mindoro to bear witness to the impact of the oil spill due to a ship carrying 800,000 liters of industrial fuel oil sank. The oil spill threatens 21 marine protected areas. And has now reached the shore of Pola, Oriental Mindoro.

Terhitung sudah sebulan lebih sejak kapal tanker minyak MT Princess Empress tenggelam di Naujan, Oriental Mindoro, Filipina yang menyebabkan tumpahan minyak dari muatannya. Tumpahan minyak industri sebanyak 900.000 liter mengancam ekosistem pantai di Oriental Mindoro, termasuk Pulau Verde yang kaya akan keanekaragaman hayati. Tumpahan minyak tersebut juga rentan memasuki area ekosistem laut seperti hutan bakau, terumbu karang, dan padang lamun.  

  1. Karawang
Dead fish after the pound was contaminated by crude oil that was spilled from state energy giant Pertamina’s Offshore North West Java (ONWJ) block that has been polluting the sea for more three weeks at Cemara Jaya beach, in Karawang, West Java. The oil spill followed the wind to the west, about 84 kilometers and at least 10 villages and seven beaches in West Java have been affected.

Pada 2019, terjadi petaka tumpahan minyak dari perusahaan milik Pertamina. Dampak tumpahan minyak tersebut akhirnya mencemari wilayah laut dan pesisir Karawang, Bekasi serta meluas hingga mencapai Kepulauan Seribu sehingga memengaruhi pendapatan masyarakat. Pasalnya, nelayan tidak bisa melaut dikarenakan laut yang kotor dan ikan yang tercemar. Kejadian ini juga diperparah dengan tidak adanya penjelasan yang transparan dari Pertamina mengenai kelalaian ini. 

  1. Balikpapan
A fire appears from the oil spill in Balikpapan bay, East Kalimantan. An oil spill off Borneo island that led to five deaths and the declaration of a state of emergency, was caused by a burst undersea pipe belonging to Indonesia’s state oil company Pertamina.

Kejadian tumpahan minyak yang terjadi di Balikpapan pada 2018 menewaskan lima orang serta merusak mangrove dan biota laut. Masyarakat juga mengeluhkan mual dan pusing akibat bau tumpahan minyak yang menyengat. Petaka ini juga buah hasil dari kelalaian Pertamina akibat pipa bawah laut  terputus. Akhirnya, minyak mentah mengotori area yang diperkirakan 7000 hektar. 

  1. Teluk Meksiko
A view from an altitude of 3200 ft of the oil on the sea surface, originated by the leaking of the Deepwater Horizon wellhead disaster. The BP leased oil platform exploded April 20 and sank after burning, leaking an estimate of more than 200,000 gallons of crude oil per day from the broken pipeline into the sea.

Fenomena yang terkenal dengan nama Deepwater Horizon adalah kejadian tumpahan minyak terbesar yang terjadi di Teluk Meksiko pada tahun 2010. Tumpahan minyak terjadi setelah rig pengeboran minyak tersebut meledak. Hal ini menyebabkan 11 pekerja tewas dan 17 orang terluka. Diproyeksikan sekitar 206 juta galon minyak tumpah dan mencemari habitat biota laut termasuk hewan yang akan punah.

Setelah kegagalan yang masif dan merugikan banyak aspek, industri bahan bakar fosil masih belum juga belajar dari kesalahannya. Kini sudah saatnya untuk mengakhiri subsidi bagi bahan bakar fosil dan mulai berinvestasi pada energi terbarukan yang lebih bersih dan berkelanjutan. 

Sherina Redjo adalah Content Writer di Greenpeace Indonesia