Sungai Tapajós – yang berada di jantung Amazon – yang merupakan rumah bagi ribuan orang dan keanekaragaman hayati yang tak tertandingi oleh daerah lain. Sebuah sumber kehidupan yang bermanfaat bagi mereka yang tinggal di sana. Namun semua itu dapat berubah jika proyek mega-bendungan yang diusulkan dijalankan.

Ketika Anda membaca artikel ini, Sungai Tapajós berada dalam kondisi yang seharusnya, mengalir tanpa hambatan melalui hutan hujan jauh di Amazon Brasil. Perairannya penuh kehidupan – termasuk lumba-lumba sungai merah muda. Tepiannya adalah rumah bagi ratusan jenis burung, kadal, amfibi, serta mamalia seperti jaguar, trenggiling raksasa, dan ocelot.

Ribuan masyarakat adat Munduruku sangat bergantung pada sungai ini dan ekosistemnya yang menjadi mata pencaharian mereka, sesuatu hal yang sudah mereka lakukan selama berabad-abad. Namun semua ini bisa berubah jika pemerintah Brasil bergerak maju menjalankan rencana untuk membangun rangkaian bendungan yang berjumlah 40 bendungan di sepanjang lembah Sungai Tapajós.

Situs bendungan terbesar yang diusulkan  – bendungan  São Luiz do Tapajós dengan lebar 7,6 km – akan membanjiri sebagian besar Tapajós, yang mana akan membuat waduk seukuran Kota New York (729 km²). Dalam prosesnya, hal tersebut akan menghanyutkan danau, formasi batuan alami, pulau, dan habitat penting lainnya – juga menghancurkan beberapa tanah tradisional masyarakat Munduruku.

Kami Bersama Munduruku

Membendung sungai akan merusak keseimbangan lingkungan wilayah tersebut dan masyarakat yang bergantung padanya. Itulah sebabnya aktivis Greenpeace Brasil bergabung dengan para pemimpin Munduruku sebagai protes menuntut agar diakhirinya proyek bendungan São Luiz do Tapajós. Akhir pekan ini, para aktivis bergabung dengan Munduruku di Sungai Tapajós untuk mengirim pesan yang jelas kepada dunia: “Damn the Dam. Keep the Tapajós river alive.”

Kami menentang pembangunan bendungan karena hidup kami bergantung pada sungai dan hutan. Itu semua adalah milik kami. Jika Sungai Tapajós dibendung, kami akan kehilangan daerah penangkapan ikan, sarana transportasi, kami akan kehilangan jalan hidup kami,” jelas seorang Kepala Suka Tanah Adat Sawre Muybu, Juarez Saw Munduruku.

Sebuah Jalan yang Panjang

Orang-orang Munduruku telah memperjuangkan proyek bendungan di tanah mereka selama beberapa dekade, dan pemerintah Brasil telah gagal berkonsultasi dengan mereka dalam proses perencanaan bendungan São Luiz do Tapajós.

Sebaliknya, kepentingan politik di balik bendungan ini dan proyek bendungan besar lainnya berfokus pada keuntungan perusahaan – memberi makan lingkaran setan korupsi dan penyalahgunaan uang publik. Bendungan lain di Amazon, seperti Mega Bendungan Belo Monte di Sungai Xingu bahkan merupakan bagian dari penyelidikan korupsi yang sedang berlangsung di Brasil. 

Ada cara lain.

Sumber energi yang bersih dan bertanggung jawab, seperti matahari dan angin, dapat memenuhi kebutuhan pasokan untuk semua orang Brasil tanpa merusak keanekaragaman hayati dan mata pencaharian masyarakat lokal. Bergabunglah dengan kami di langkah pertama menuju masa depan. Berdiri dalam solidaritas dengan masyarakat Munduruku dan bertindak untuk menghentikan proyek Mega Bendungan Sungai Tapajós. Bersama-sama, kita bisa menjaga Tapajós tetap hidup.

Artikel ini sebelumnya telah diterbitkan di laman Greenpeace USA. Artikel asli bisa diakses di sini