Solusi polusi udara dari berbagai aksi masyarakat 

Kita sedang berada dalam krisis kemanusiaan dan iklim. Lebih dari 4,5 juta orang di seluruh dunia meninggal setiap tahun karena disebabkan oleh polusi udara dari pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak dan gas. Sementara itu, kontributor utama polusi udara – perusahaan batu bara, minyak dan mobil – mendapat untung sementara kita membayar harganya dengan kesehatan kita dan planet ini.

Selain berkontribusi terhadap polusi udara, pembakaran bahan bakar fosil adalah penyebab utama perubahan iklim global. Namun perusahaan batu bara, minyak, dan mobil yang menciptakan krisis polusi udara, dan pemerintah yang memungkinkannya tidak banyak melakukan sesuatu untuk transisi ke energi bersih.

Photomontage for Children and Air Pollution Initiative in Mexico. © Greenpeace / Aarón Borrás
© Greenpeace / Aarón Borrás

Berita baiknya adalah, di seluruh dunia, jutaan orang seperti Anda beraksi dan menuntut solusi. Terlepas dari kelalaian yang dilakukan oleh perusahaan besar, orang-orang berkumpul bersama untuk memperjuangkan masa depan di mana kita semua dapat menghirup udara yang tidak membahayakan kita, anak-anak kita atau planet ini. Seperti yang dikatakan Greta Thunberg, ‘perubahan akan terjadi apakah Anda suka atau tidak’. 

Berikut adalah tiga contoh inspiratif di mana kekuatan masyarakat telah memimpin:

1. Kelompok 31 warga menuntut pemerintah

Pada bulan Juli 2019, setelah kejadian berulang dari kualitas udara yang tidak sehat dan berbahaya di Jakarta, 31 warga Jakarta menuntut pemerintah karena kurangnya tindakan terhadap polusi udara. Kelompok warga, Koalisi untuk Inisiatif Udara Bersih, menuntut tindakan udara bersih dari pemerintah, termasuk presiden dan kementerian, melalui Gugatan Warga Negara mereka.

Keunggulan gugatan ini membantu memobilisasi lebih dari 26.000 orang yang menandatangani petisi meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mengadopsi standar kaulitas udara WHO secara nasional. Asosiasi Ibu Menyusui di Indonesia berbicara, prihatin tentang dampak berbahaya dari polusi udara pada kesehatan anak-anak mereka. Kardiolog, dokter anak, dan Asosiasi Dokter Paru dari seluruh Indonesia juga bergabung dalam aksi ini dengan berbagi dukungan luar biasa mereka untuk kebutuhan mendesak mengurangi polusi udara.

2. Seorang ibu memimpin gerakan nasional

Di Belgia, sebuah program diciptakan untuk memantau tingkat polusi udara di luar sekolah. Hasilnya jelas; ada kebutuhan mendesak untuk mengurangi polusi udara di wilayah-wilayahini. Sebuah film dokumenter dibuat untuk menyoroti paparan anak-anak terhadap senyawa beracun dan setelah itu, Annekatrien, seorang ibu yang peduli dengan kesehatan anaknya, mengumpulkan kelompok orang tua untuk melobi para menteri di luar sekolah pada hari Jumat pagi.

Semangat Annekatrien memicu gerakan nasional. Orang tua di seluruh negeri datang bersama untuk menuntut perubahan. Tindakan mereka menyebabkan menteri hijau pertama ditunjuk di Brussels dan kemudian kotanya menerapkan Zona Emisi Ultra Rendah untuk membantu meningkatkan kualitas udara.

3. Urunan dana komunitas membantu transisi ke energi terbarukan

Berkat dukungan ratusan orang urunan dana untuk perubahan, tujuh rumah sakit menerima instalasi surya atap di Thailand pada tahun 2019. Upaya penggalangan dana masyarakat yang luar biasa ini memungkinkan rumah sakit di seluruh negeri untuk membangun surya atap, mengurangi ketergantungan mereka pada energi bahan bakar fosil beracun dan mengurangi pengeluaran rumah sakit untuk listrik.

Solar Rooftop at Luang Suan Hospital in Thailand. © Greenpeace
© Greenpeace

Solusi untuk polusi udara adalah kita; itu Anda dan saya, mengambil tindakan bersama. Dan Anda dapat mulai sekarang, di sini, menggunakan toolkit Greenpeace untuk mengadakanaksi masyarakat di wilayah Anda.

Atau ambil tindakan sekarang. Tanda tangani petisi ini untuk meminta pertanggungjawaban mereka.