Bumi kita saat ini menghadapi ancaman yang sangat serius terhadap keberlangsungan dan kemakmurannya. Perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, polusi plastik, dan kepunahan banyak spesies memberikan dampak yang berat terhadap keseimbangan lingkungan alam. Sebagai manusia, kita butuh planet yang sehat demi tetap bertahan, maka sudah jadi tanggung jawab kita untuk menemukan solusi yang berkelanjutan dan menjaga dunia tempat kita tinggal.

Hutan Primer di Papua. © Ulet Ifansasti / Greenpeace
Pemandangan hutan primer di Sungai Digul, Papua dari angkasa. © Ulet Ifansasti / Greenpeace

Agama menggarisbawahi pentingnya pelestarian lingkungan dan menganggap bahwa alam adalah campur tangan Ilahi, termasuk Islam.

Bagaimana kepercayaan Islam dan aksi untuk lingkungan bersinggungan?

“Sesungguhnya dunia ini manis dan indah, dan sesungguhnya Allah Azza wa Jalla menguasakan kepada kalian untuk mengelola apa yang ada di dalamnya, lalu Dia melihat bagaimana kalian berbuat.” (HR Muslim)

Keyakinan dan nilai Islam memiliki tradisi yang kaya dalam perlindungan lingkungan dan konservasi sumber daya alam. Ajaran Islam meyakini bahwa segala yang ada di Bumi ini memiliki hak, lingkungan di sekitar kita punya hak yang harus kita penuhi. Maka dari itu, masing-masing dari kita adalah penjaga alam, yang punya kewajiban untuk menghargai dan memelihara lingkungan.

Kitab suci Al-Qur’an mengajarkan mengenai hak-hak alam. Bumi diciptakan sedemikian rupa seimbang oleh Allah dengan segala kesempurnaan-Nya, artinya kita harus menjaga keseimbangan ini. Al-Qur’an juga menyebutkan bahwa alam adalah berkah yang menopang kehidupan manusia, maka sudah tanggung jawab kita untuk menjaga dunia di sekitar kita tanpa eksploitasi dan abai.

“Berjalanlah sebaik-baiknya di muka bumi”

Perilaku dan kebiasaan konsumsi manusia seharusnya menjadi faktor dalam pemulihan Bumi. Islam percaya bahwa kita bisa menumbuhkan spiritualitas kita dengan menjaga hubungan yang erat dengan Bumi. Kita semua berhak untuk tinggal di lingkungan yang berkelanjutan dan sehat yang seimbang dan harmonis dengan makhluk Allah lainnya.

Perubahan iklim berdampak ke semua orang di seluruh dunia, khususnya ke beberapa komunitas yang lebih rapuh. Ini adalah kenyataan yang berdampak besar pada masa depan kita. Bencana akibat cuaca ekstrem yang akhir-akhir ini semakin meningkat menyebabkan kesengsaraan bagi yang terdampak di seluruh dunia. Muslim “terikat oleh kewajiban moral untuk memperlakukan rumah kita bersama dengan perhatian dan rasa hormat yang layak”

Aliansi Ummah for Earth hadir di Konferensi Iklim PBB COP26 di Glasgow, Inggris Raya.

Ini waktunya kita melakukan sesuatu. Kehidupan spiritual kita harus mencerminkan kebiasaan sehari-hari dan hubungan kita dengan alam.