Apa kamu mengikuti kabar soal kekerasan aparat pada warga Wadas, Purworejo, Jawa Tengah? Ada apa dengan Desa Wadas? 

Buat kamu yang belum tahu, Presiden Jokowi punya Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk membangun Bendungan Bener di Purworejo. Pembangunan ini akan membutuhkan batuan andesit sebagai bahan konstruksi bendungan. Pemerintah pun menunjuk 3 BUMN untuk menambang andesit dari Desa Wadas.

Tapi, warga Wadas melawan penambangan itu, bukan pembangunan bendungannya, ya. Warga punya banyak alasan menolak. Penambangan akan dilakukan dengan metode tambang terbuka (quarry), salah satunya berupa peledakan tanah dengan 5.300 ton dinamit [1].

Udah jelas, penambangan seperti itu akan merusak lingkungan di sekitar Desa Wadas, sehingga rawan longsor [2]. Penambangan juga akan menggusur kebun-kebun warga yang menjadi sumber penghidupan mereka. Hal ini tentu akan mengancam masa depan warga Wadas dan kelestarian lingkungan [3].

Gak cuma itu, ada juga sisi yang jarang disorot. Padahal, ini penting banget dan bakal memengaruhi kehidupan masyarakat gak cuma yang tinggal di Wadas dan Purworejo. Penasaran? Simak ya penjelasannya di bawah.

5 Kerugian Lingkungan dari Pembangunan Bendungan Bener

Kalo kamu belum tahu, Bendungan Bener di Purworejo, Jawa Tengah akan memiliki tinggi 160 meter. Dan rencananya bendungan ini bisa menampung 90,39 juta meter kubik air. Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi menyebut bendungan ini akan menjadi waduk kedua tertinggi di Asia Tenggara.

Pemerintah mengklaim, Bendungan Bener bisa mengurangi debit banjir, menjadi sumber pembangkit listrik tenaga air (PLTA), dan menyuplai air baku, terutama untuk Bandara Internasional Yogyakarta (YIA). 

Tapiii, pembangunan bendungan ini sendiri akan jadi ancaman bagi kelestarian lingkungan. Kerugiannya pun bisa lebih besar dari keuntungan yang didapat.

  1. Krisis iklim

Air sungai yang dibendung akan menenggelamkan banyak tumbuhan, yang mestinya dapat berperan menyerap emisi karbon. Saat tumbuh-tumbuhan ini membusuk dalam air, gas metana juga akan terlepas ke udara [4].

Metana adalah salah satu gas rumah kaca. Metana lebih kuat 80 kali lipat dari karbondioksida untuk menahan panas matahari, yang dapat memperparah krisis iklim [5]. Krisis iklim ini akan memengaruhi kehidupan di seluruh Indonesia dan dunia.

Di Indonesia saja, krisis iklim akan bikin rugi Rp544 triliun dari sektor kelautan, pertanian, kesehatan, ketersediaan air [6]. Krisis iklim juga akan mendatangkan lebih banyak bencana alam, seperti banjir, rob, longsor, puting beliung, sampai cuaca ekstrem.

  1. Lahan basah dan pantai rusak

Sedimen di sungai sangat dibutuhkan untuk kelangsungan lahan basah, seperti gambut dan rawa-rawa di pesisir. Lahan pertanian juga membutuhkan nutrisi tambahan yang ada dalam sedimen [7].

Tapi, bendungan bisa menahan sedimen itu. Akibatnya, lahan basah bisa rusak dan pertanian terganggu [8].

  1. Populasi ikan punah

Banyak spesies ikan di sungai perlu berenang bebas dari hulu ke hilir untuk mencari makan dan beranak-pinak. Saat sungai dibendung, siklus hidup ikan akan terganggu hingga banyak populasi hewan ini musnah.

Berkurangnya populasi ikan itu akan ikut merusak ekosistem. Populasi hewan di sungai berkurang sekitar 81% sejak 1970 akibat keberadaan berbagai bendungan [9].

  1. Panas dan kekeringan

Waduk bisa membuat permukaan air sungai panas. Beberapa titik aliran sungai juga bisa kering karena bendungan. Ini akan mengancam ekosistem, terutama kelangsungan hutan dan hewan yang menyukai air dingin [10].

Selain itu, kualitas air dapat berkurang karena suhu panas. Kualitas air juga bisa memburuk, kalau banyak limbah rumah tangga tak diolah, langsung masuk air sungai, dan menumpuk di bendungan. 

  1. Air bersih terbuang

Begitu banyak air di bendungan yang sebenarnya bisa digunakan masyarakat. Tapi, air bendungan lebih banyak menguap ke udara, terutama akibat spesies tanaman invasif seperti eceng gondok.

Bila krisis iklim menyebabkan kekeringan makin intens, air di bendungan akan ikut berkurang drastis [11][12]. Produksi listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di bendungan bisa anjlok. Masyarakat sekitar juga tak bisa minum, mandi dan mencuci menggunakan air bendungan.

Berbagai ancaman kerusakan lingkungan baru dari pembangunan bendungan. Belum lagi kerusakan lingkungan dan masalah ekonomi sosial dari penambangan di Wadas. Apalagi, tidak ada Izin Usaha Tambang (IUP) dan Amdal terpisah untuk tambang di Wadas [13]. 

Presiden Jokowi mesti ingat, pembangunan mestinya mempertimbangkan kesejahteraan seluruh kalangan masyarakat, terutama warga yang terdampak. Pembangunan seharusnya pula selaras dengan kelestarian lingkungan.

Kalau masalah lingkungan dan keadilan itu diabaikan, pembangunan di Purworejo dan Desa Wadas bakal cuma menguntungkan sekelompok orang saja.

Nah kalau kamu mau tahu lebih banyak diskusi soal Wadas, yuk simak video Ngobrol Lingkungan.

Catatan:

[1] https://katadata.co.id/yuliawati/berita/6204d9c276f8e/lbh-persoalkan-izin-pertambangan-andesit-di-desa-wadas

[2] https://www.clapeyronmedia.com/perspektif-akademisi-mengulas-kontroversi-penambangan-batu-andesit-di-desa-wadas/

[3] https://projectmultatuli.org/tanah-surga-wadas-dijadikan-tambang-mengapa-pemerintah-menindas-petani/

[4] https://theconversation.com/when-dams-cause-more-problems-than-they-solve-removing-them-can-pay-off-for-people-and-nature-137346

[5] https://www.nature.com/articles/d41586-021-02287-y

[6] https://ekonomi.bisnis.com/read/20220109/9/1486874/bappenas-dampak-perubahan-iklim-timbulkan-kerugian-rp544-triliun

[7] https://theconversation.com/when-dams-cause-more-problems-than-they-solve-removing-them-can-pay-off-for-people-and-nature-137346

[8] https://www.dw.com/en/five-ways-mega-dams-harm-the-environment/a-53916579

[9] https://blueheart.patagonia.com/truth/#article-climate

[10] https://www.dw.com/en/five-ways-mega-dams-harm-the-environment/a-53916579

[11] https://mediaindonesia.com/nusantara/249336/sejumlah-waduk-terancam-kekeringan

[12] https://www.newscientist.com/article/2134785-billion-dollar-dams-are-making-water-shortages-not-solving-them/

[13] https://katadata.co.id/yuliawati/berita/6204d9c276f8e/lbh-persoalkan-izin-pertambangan-andesit-di-desa-wadas