Bumi kita sedang kritis. Ia sedang diambang kehancuran. Hanya tersisa 15% dari keseluruhan hutan di bumi yang masih utuh dan hanya ada 3% bagian laut di seluruh dunia yang tidak dalam campur tangan manusia.

Planet bumi kehilangan berbagai spesies – keanekaragaman hayatinya – sampai di titik mengkhawatirkan, kebanyakan karena ulah manusia, dianggap hanya sebanding dengan kepunahan massal kelima pada 65 juta tahun yang lalu.

Apa itu keanekaragaman hayati dan mengapa itu penting?

Keanekaragaman hayati terbentuk dari tiga bagian yang saling terikat: keragaman ekosistem, keragaman spesies, dan keragaman genetik. Sederhananya, semakin beragam hubungan yang terikat ini, semakin kuat pula mereka dalam menghadapi gangguan. Hubungan antara semua tumbuhan dan hewan menciptakan “jaringan kehidupan”, yang bisa dilihat sebagai jaring pengaman yang akan membantu memastikan kelangsungan dan kesejahteraan makhluk hidup di bumi ini, termasuk manusia.

Ketika mereka seimbang, maka semuanya bekerja sama untuk membersihkan air dan udara kita, mempertahankan tanah kita, mengatur iklim, menghentikan penyebaran wabah penyakit, mendaur ulang nutrisi, dan memberikan kita sesuatu untuk dimakan.

Namun ketika spesies menghilang, jaringan kehidupan seperti terputus. Terbentuk lubang di jaring pengaman bumi dan terjadi perubahan di sistem yang sangat seimbang itu.

Contohnya, terumbu karang membentuk tempat tinggal untuk banyak spesies laut. Kalau terumbu karang menghilang, maka keseluruhan ekosistem akan hancur. Hal ini membuat aliran kematian di alam liar dan hilangnya spesies tertentu. Itulah yang terjadi pada Great Barrier reef di Australia, salah satu ekosistem terumbu karang paling beragam di dunia. Great Barrier reef telah kehilangan lebih dari setengah populasi karangnya sejak 1995 karena pemutihan karang secara massal dan kini kondisinya kritis.

Berikut 5 cara keanekaragaman hayati mendukung kehidupan di bumi:

  1. Alam memberikan apa yang kita butuhkan. Makanan, udara yang bersih, dan air adalah pondasi dari kehidupan dan keanekaragaman yang ada di bumi telah memberikan peradaban dengan kebutuhan utama yang kita butuhkan untuk bertahan di planet ini.
  2. Alam menjaga kita. Tugas yang paling penting dari keanekaragaman hayati adalah bertahan. Ekosistem kita membantu mengatur iklim dan memastikan perlawanan terhadap wabah seperti Covid-19. Anda mungkin sudah tau kalau hutan berperan penting untuk penyerapan karbon dan melawan krisis iklim, tapi lautan mempunyai peranan yang juga penting.
  3. Alam membuat semuanya mengalir. Nitrogen dan fosfor adalah dua nutrisi biologis utama yang dibutuhkan dalam semua kehidupan di bumi dan disirkulasikan lewat berbagai ekosistem. Kegiatan manusia sudah sangat mengganggu siklus nutrisi alami di bumi yang membuat tanah rusak dan menciptakan berbagai kematian wilayah perairan.
  4. Alam menutrisi jiwa kita. Sebagaimana diketahui oleh masyarakat adat dan masyarakat hutan, kita adalah bagian dari alam, bukan sesuatu yang terpisah. Ada banyak sekali manfaat secara spiritual dan rekreasional di alam. Manfaat psikologis dari alam sudah banyak didokumentasikan dalam sains barat.
  5. Alam bisa menyelesaikan berbagai permasalahan yang akan datang.  Pengetahuan ilmiah akan terus tumbuh dan berkembang. Semakin kita bisa tetap hidup dan berkembang, maka akan semakin banyak juga pengetahuan yang bisa didapat. Contohnya, alam telah membantu dan terus membantu hal-hal penting yang berhubungan dengan kemajuan medis.

Jadi apa yang merusak keanekaragaman hayati kita?

Masyarakat (dan ekonomi) telah tumbuh bersama dengan jejak ekologi mereka. Kapitalisme ekstraktif telah mengkomodifikasi alam dan membuat sebagian orang melupakan nilai pentingnya. Mengejar pertumbuhan ekonomi tanpa batas adalah sumber dari ketidakadilan, eksploitasi manusia, dan planetnya.

Industri yang merusak telah menimbun lebih banyak beban bagi jaringan kehidupan di planet ini dibandingkan apapun selama sejarah kehidupan manusia. Perusahaan-perusahaan besar terus menggunakan bahan bakar fosil, membakar hutan demi pembukaan lahan untuk membangun komoditas pertanian dan produk sekali pakai, serta menjarah wilayah lautan yang lebih dalam dan terpencil. Mereka juga mencemari politik dan menyandera pemerintahan kita dalam prosesnya.

Pemerintah lebih sering menutupi masalah daripada mencari solusi. Membebaskan raksasa pestisida dan industri pertanian yang merusak dengan uang rakyat, atau memberikan milyaran uang untuk energi kotor.

Sudah bisa terlihat akan berakhir seperti apa jika kita tidak berhenti mengejar pertumbuhan ekonomi tanpa batas di planet yang memiliki keterbatasan sumber daya, Akan banyak kehidupan liar yang menghilang di bumi ini, kemungkinan besar termasuk manusia.

Bagaimana kita bisa menyelamatkan alam dan diri kita?

Pemerintah harus berhenti memprioritaskan keuntungan perusahaan dan mulai memikirkan cara agar kita dapat memproduksi makanan serta barang lainnya untuk mengurangi tekanan terhadap alam. Ubah sistem kita dengan menghargai manusia dan juga planet yang kita andalkan ini. Serta menempatkan kesejahteraan kita di jantung keputusan pengeluaran dan kebijakan.

Pemerintah perlu untuk mengembalikan keseimbangan kekuasaan pada komunitas dan mendengarkan masyarakat adat sebagai penjaga daratan dan lautan. Bekerjasama dengan orang yang berhubungan dan bergantung pada alam adalah cara paling meyakinkan untuk melindungi tempat-tempat liar.

Kita harus menjaga keanekaragaman hayati yang tersisa, sehingga suatu saat nanti bisa kembali pulih. Menciptakan suaka laut yang luas dan perlindungan berbasis hak atas tanah dapat membantu mengatasi kerusakan iklim, hilangnya sejumlah spesies, ketahanan pangan, dan risiko pandemi di masa depan.

Perjanjian global penting seperti Convention on Biological Diversity (CBD) yang akan menyelenggarakan pertemuan COP15-nya di Kunming tahun ini adalah kesempatan bagi pemerintah untuk menjalin hubungan yang baru dengan alam. Jika kita menjaga alam, kita bisa membentuk ketahanan untuk memerangi krisis iklim dan pandemi selanjutnya, serta membantu menjaga manusia dan bumi itu sendiri.

Tahun ini, Greenpeace menyerukan kepada pemerintah untuk menyetujui rencana rehabilitasi alam yang ambisius dan dapat diterapkan. Kita menyerukan komitmen untuk membuat target berani yang dapat menjaga setidaknya 30% dari daratan dan lautan kita di tahun 2030 dengan rencana yang jelas bagaimana mewujudkannya dalam kemitraan dengan komunitas adat, serta tersedianya pendanaan juga sumber daya yang cukup untuk mewujudkannya. 

Kita tidak bisa mengambil risiko untuk menghancurkan jaringan kehidupan yang menopang kita. Kita adalah bagian dari alam dan jika alam menghilang, kita pun akan turut hilang bersamanya. Menjaga keanekaragaman hayati adalah cara untuk melindungi diri kita sendiri.

Ingin berbuat lebih banyak?

Saat ini kita mempunyai kesempatan untuk ikut Menjaga Lautan. Ajakan bagi pemerintah untuk membuat jaringan suaka laut terbesar di dunia.

Marie Bout adalah communication strategist untuk Greenpeace International Global Political Moments team.