Oktober merupakan puncak eskalasi kegiatan Greenpeace Indonesia. Kami melakukan aksi damai dengan melakukan okupasi terhadap dua patung ikon ibukota, sebagai pengingat kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo yang baru saja terbentuk agar tidak melupakan kerusakan-kerusakan lingkungan yang semakin parah terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Berikut beberapa foto pilihan dari kegiatan Greenpeace Indonesia selama bulan Oktober 2019.

1. Pesan untuk perusakan hutan dari pancoran

© Rizky Revi Adiyanto/Greenpeace

Aktivis Greenpeace Indonesia memanjat patung Dirgantara (Pancoran) dan membentangkan spanduk bertuliskan “Lawan Perusak Hutan” #ReformasiDiKorupsi pada 23 Oktober 2019 di Jakarta. Aksi ini mengingatkan pemerintahan Presiden Joko Widodo agar tidak melupakan isu-isu lingkungan di periode keduanya.

2. Pesan bersihkan energi di Bunderan HI

Welcoming Re-elected Indonesian President. © Jurnasyanto Sukarno / Greenpeace
© Jurnasyanto Sukarno/Greenpeace

Sejumlah aktivis Greenpeace Indonesia juga memanjat patung Selamat Datang (Bundaran Hotel Indonesia) dengan spanduk pesan bertuliskan “Orang Baik Pilih Energi Baik” sebagai kritik kepada rezim Presiden Joko Widodo yang selama kampanye selalu menarasikan sebagai “Orang Baik” tapi masih belum menggunakan energi terbarukan dan lebih memilih energi kotor batu bara sebagai energi utama.

3. Tikus berbadan gemuk

Rally for Re-elected Indonesian President in Jakarta. © Afriadi Hikmal / Greenpeace
© Afriadi Hikmal/Greenpeace

Seorang relawan Greenpeace melakukan aksi teatrikal saat aksi long-march bersama koalisi organisasi-organisasi non pemerintah, menuju istana presiden di Jakarta dengan  memakai topeng kepala tikus berbadan gemuk dan memakai jas sebagai simbol banyaknya politikus-politikus korup serakah yang tidak mementingkan rakyat dan hanya memikirkan kepentingan pribadi dan kelompoknya.

4. Tertutup kabut asap

Haze in Palembang, South Sumatra. © Muhammad Tohir / Greenpeace
© Muhammad Tohir/Greenpeace

Perahu kayu melintasi Sungai Musi di sebelah Jembatan Ampera yang tertutup kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan di Palembang, Sumatera Selatan. Kota Palembang dan sekitarnya tertutup kabut asap selama bermingu-minggu akibat maraknya kebakaran hutan dan lahan di wilayah sekeliling kota Palembang, mengakibatkan level kesehatan udara dalam level berbahaya.

5. Duka kepergian Annisa

Haze Victims in South Sumatra. © Jurnasyanto Sukarno / Greenpeace
© Jurnasyanto Sukarno/Greenpeace

Abi Huroiro  duduk di samping makam putri keempatnya Annisa yang meninggal dunia pada usia dua bulan akibat sesak nafas karena paparan kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan yang melanda desanya selama beberapa bulan lamanya di desa Pemulutan Ilir, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Balita, ibu hamil dan orang tua merupakan kelompok yang paling rentan terhadap dampak racun dari asap kebakaran hutan dan lahan.