Rapat Umum Tahunan Nestlé yang ke-152
Kamis, 11 April 2019, 14.30
Beaulieu/Lausanne, Swiss.

 

 

Selamat siang. Kalian semua sadar akan gambaran nyata dunia ini – kemasan plastik mencekik penyu, membuat burung terperangkap dan menyumbat bagian perut dalam paus yang mati terdampar.

Plastik mencemari sungai dan lautan kita, memenuhi daratan, melepaskan material beracun apabila dibakar, serta merusak kehidupan masyarakat. Dan dampaknya paling terlihat di Asia Tenggara.

Polusi plastik adalah bencana untuk lingkungan kita. Ini pertanda bahwa ada sesuatu yang tidak benar dan sistem ekonomi sekali pakai yang saat ini terjadi, berdasarkan konsumsi yang tak ada habisnya, tidak bisa dilanjutkan lagi.

September lalu, bersama dengan gerakan Break Free From Plastic, kami menemukan bahwa Nestlé adalah salah satu perusahaan yang kemasan plastiknya paling banyak mencemari pantai, perairan, dan masyarakat di enam benua.

Kita tahu kemana plastik berakhir: kita melihatnya dengan mata kepala sendiri. Sekarang jutaan orang di seluruh dunia tahu dari mana plastik-plastik ini berasal – dari Nestlé.

Plastik terbuat dari bahan kimia yang berbahaya, kini telah memasuki makanan dan perairan kita. Ilmuwan mempublikasikan hasil penelitiannya mengenai bahaya plastik terhadap kesehatan manusia dan mulai memahami implikasi besar di balik itu. Sekarang semakin banyak orang yang mendesak agar masalah ini segera diselesaikan, tanpa ditunda-tunda lagi.

Namun tahun lalu, Nestlé memproduksi 1,7 juta ton kemasan plastik — 13% lebih banyak dibanding tahun sebelumnya.

Sudah seharusnya Nestlé memikirkan kekhawatiran publik yang semakin besar mengenai polusi plastik. Semakin banyak orang yang mengerti peran kalian dalam krisis ini.

Ini adalah kesempatan untuk kalian menunjukkan bahwa kalian siap berada di lini terdepan dalam menangani bencana global ini, sesuatu yang telah kalian nyatakan sebagai tujuan kalian — untuk menjadi yang terdepan di industri ini.

Namun, kepemimpinan bukan berarti mengganti plastik dengan bahan sekali pakai lainnya seperti kertas atau bioplastik, yang artinya hanya akan mengalihkan dampak destruktif pada hutan dan tanah perkebunan, atau bersikeras pada mitos bahwa daur ulang akan memperbaiki bencana plastik yang telah terjadi.

Kepemimpinan yang sejati berarti menjadi yang terdepan untuk melawan budaya sekali pakai yang selama ini melekat pada model bisnis Nestlé yang sekarang.

Artinya, terus bergerak menuju solusi dengan kemasan yang berkelanjutan — alternatif pengiriman produk yang fokus pada pengisian ulang dan penggunaan kembali.

Artinya, terbuka dan transparan mengenai jejak plastik kalian. Artinya segera berkomitmen untuk menyudahi produksi dan penggunaan plastik sekali pakai, dan membuat target pengurangan kemasan sekali pakai sebagai tujuan utama strategi kalian.

Sama sekali tidak dapat diterima jika sebuah perusahaan memproduksi ratusan miliar plastik setiap tahunnya yang hanya digunakan beberapa detik lalu kemudian dibiarkan meracuni masyarakat, rantai makanan dan ekosistem selama beberapa generasi.

Jadi, pertanyaannya jelas: apakah Nestlé akan muncul sebagai pemimpin yang sebenarnya atau tetap akan berkutat pada model bisnis kuno dan destruktif yang punya dampak negatif terhadap kita semua?

Greenpeace akan tetap mendesak kalian untuk bertanggung jawab dengan mengganti sistem yang dibutuhkan, untuk berinvestasi pada inovasi dan memimpin kita semua menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.

Masyarakat mengawasi kalian.

 

Jennifer Morgan